A. Definisi
Pertumbuhan
Definisi pertumbuhan
menurut para ahli:
1. Whaley
dan Wong (2000) mengemukakan pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan
ukuran. Jadi, pertumbuhan berhubungan dengan perubahab pada kuantitas yang
makna nya terjadi perubahan pada jumlah dan ukuran sel tubuh yang di tunjukkan
dengan peningkatan dan ukuran berat badan.
2. Marlow
(1988) mengemukakan pertumbuhan sebagai suatu peningkatan ukuran tubuh yang
dapat diukur dengan meter atau sentimeter untuk tinggi badan dan kilogram untuk
berat badan
Dapat disimpulkan bahwa
Pertumbuhan adalah proses alamiahyang terjadi pada individu, yaitu secara
bertahap anak akan semakin bertambah berat dan tinggi. Jadi, pertumbuhan
berkaitan dengan kuantitas fisik individu anak.
(Konsep Dasar Keperawatan Anak; 2002)
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Secara umum terdapat
dua faktor utama yang berpengaruh terhadap pertumbuhan anak, yaitu:
1. Faktor
Genetik
Faktor genetik merupakan modal
dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi
genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan
kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan
pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur, dan
berhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor genetik antara lain adalah
berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, dan suku
bangsa.
2. Faktor
Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang
sangat menentukan tercapai atau tidak nya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup
baikakan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan bawaan yang kurang
baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan lingkungan
“bio-fisiko-sosial” yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi
sampai akhir hayatnya.
Faktor lingkungan ini secara garis
besar di bagi menjadi:
a.Faktor Lingkungan yang
mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (faktor pranatal)
faktor lingkungan pranatal yang
mempengaruhi antara lain :
a) Gizi
ibu pada waktu hamil
b) Mekanis
c) Toksin/zat
kimia
d) Endokrin
e) Radiasi
f) Infeksi
g) Stres
h) Imunitas
i) Anoksia
embrio
b. Faktor lingkungan yang
mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (postnatal)
(Tumbuh Kembang Anak; 1995)
a) budaya
lingkungan
b) Status
sosial ekonomi nutrisi
c) Iklim
dan cuaca
d) Olah
raga dan latihan fisik
e) Posisi
dalam keluaraga
f) Status
kesehatan
(ilmu
Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan;2008)
C. Tahapan
Tumbuh Kembang Anak
Tahapan tumbuh kembang anak dapat
ditentukan oleh masa atau waktu kehidupan anak. Secar umum terdiri atas masa
prenatal dan postnatal: (Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan;2008)
1. Masa
Prenatal
Masa
prenatal diawali atas dua fase, yaitu: fase embrio dan fase fetus. Pada fase embrio, pertumbuhan dapat diawali
mulai dari konsepsi hingga 8 minggu pertama yang cepat dari ovum menjadi suatu
organisme dan terbentuknya manusia. Pada minggu ke-2, terjadi pembelahan sel
dan pemisahan jaringan antara endoterm dan eksoterm. Pada minggu ke-3 terbentuk
lapisan mesoderm. Pada masa ini sampai usia 7 minggu belum tampak adanya
gerakkan yang berarti melainkan hanya terdapat denyut jantung janin sejak 4
minggu. Pada fase fetus terjadi sejak
usia 9 minggu hingga kelahiran, sedangkan minggu ke-12 sampai ke 40 terjadi
peningkatan fungsi organ, yaitu bertambah ukuran panjang dan berat badab
terutama pertumbuhan serta penambahan jaringan subkutan dan jaringan otot.
2. Masa
postnatal
Masa
postnatal terdiri atas masa neonatus, masa bayi, masa prasekolah, masa sekolah,
dan masa remaja
a. Masa
neonatus
Pertumbuhan dan perkembangan postnatal atau dikenal
dengan pertumbuhan dan perkembangan setelah lahir diawalai dari masa neonatus
(0-28 hari). Masa ini merupakan masa terjadinya kehidupan yang baru dalam
ekstrauteri, yaitu adanya proses adaptasi semua sistem organ tubuh. Proses
adaptasi dari organ tersebut dimulai dari aktivitas pernafasan yang disertai
pertukaran gas dengan frekuensi
pernafasan antara 35-50 kali per menit. Penyesuaian denyut jantung
antara 120-150 kali per menit dengan ukuran jantung lebih besar apabila di
bandingkan dengan rongga dada. Selanjutnya terjadi aktivitas (pergerakkan) bayi
yang mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan gizi seperi menangis,
memutar-mutar kepala, menghisap, dan menelan. Perubahan selanjutnya sudah di
mulai proses pengeluaran tinja dalam waktu 24 jam yang di dalamnya terdapat
mekonium.
Perubahan
fungsi organ lainnya ginjal yang belum sempurna, urin yang masi mengandung
sedikit protein dan pada minggu pertama masih dijumpai urine berwarna merah
muda karena mengandung senyawa urat, kemudian kadar hemoglobin pada darah tepi
pada neonatus antara 17-19 gr/dl.
b. Masa
Bayi
Masa
bayi ini dibagi menjadi dua tahap perkembangan. Tahap pertama (antara usia 1-12
bulan), pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini dapat berlangsung secara
terus-menerus, khususnya dalam peningkatan susunan saraf. Tahap kedua (usia 1-2
tahun), kecepatan pertumbuhan pada masa ini mulai menurun dan terdapat
percepatan pada perkembangan motorik.
c. Masa
Prasekolah
Perkembangan
masa sekolah ini lebih cepat dalam kemampuan fisik dan kognitif dibandingkan
dengan masa prasekolah
d. Masa
Remaja
Pada
tehap perkembangan remaja terjadi perbedaan pada perempuan dan laki-laki. Pada
umumnya wanita 2 tahun lebih cepat kedalam tahap remaja/ pubertas dibandingkan
dengan anak laki-laki dan perkembangan ini ditunjukkan pada perkembangan
pubertas.
D.
Penilaian Pertumbuhan Fisik Pada
Anak
Dalam melakukan penilaian pertumbuhan
pada anak, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi tumbuh
kembang anak, diantaranya dengan pengukuran antropometrik.
Pengukuran antropometrik meliputi
pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas.
Terdapat dua cara mpengukuran antropometrik yaitu pengukuran berdasarkan umur,
panjang badan berdasarkan umur, dan lain-lain. Sedangkan pengukuran tidak tidak
berdasarkan umur contohnya adalah berat badan berdasarkan tinggi badan, lingkar
lengan berdasarkan tinggi badan, dan lain-lain. (Keterampilan Dasar Praktik
Klinik)
1. Penilaian
berat badan
Penilaian berat badan merupakan
bagian dari antropometrik yang digunakan untuk menilai hasil peningkatanatau
penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh. Misalnya, tulang otot, lemak, dan
cairan tubuh sehingga akan dapat mengetahui status keadaan gizi anak atau
tumbuh kembang anak, berat badan juga dapat digunakan sebagai dasar perhitungan
dosis makanan yang diperlukan dalam tindakan pengobatan.
(Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan;2008 dan Keterampilan Dasar Praktik Klinik
a. Penilaian
berat badan berdasarkan WHO dengan baku NCHS debgab cara presentil, adalah
sebagai berikut: presenti ke 50-3 dikatakan normal. Apabila kurang atau sama dengan 3, termasuk
kategori malnutrisi
b. Penilaian
berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO dengan cara presentase dari
median, adalah sebagai berikut: antara 85-80% malnutrisi sedang. Sedangkan
kurang dari 80% malnutrisi akut.
c. Penilaian
berat badan berdasarkan tinggi badan baku NCHC dengan cara presentil sebagai
berikut: presentil ke 75-25 dikatakan normal, preesntil ke 10-5 dikatakan
malnutrisi sedang, dan kurang dari presenti ke 5 dikatakan malnutrisi berat.
|
Usia
|
Berat Badan Rata-rata
Lelaki
(dalam killogram)
|
Berat Badan Rata-rata
Perempuan
(dalam kilogram)
|
|
Lahir
|
3.24
|
3.24
|
|
1 bulan
|
4.15
|
4.15
|
|
2 bulan
|
5
|
5
|
|
3 bulan
|
5.7
|
5.7
|
|
4 bulan
|
6.35
|
6.35
|
|
5 bulan
|
7
|
7
|
|
6 bulan
|
7.5
|
7.5
|
|
7 bulan
|
8
|
8
|
|
8 bulan
|
8.5
|
8.5
|
|
9 bulan
|
8.9
|
8.9
|
|
10 bulan
|
9.2
|
9.2
|
|
11 bulan
|
9.5
|
9.5
|
|
12 bulan
|
9.97
|
9.87
|
|
13 bulan
|
10.1
|
10.1
|
|
14 bulan
|
10.55
|
10.55
|
|
15 bulan
|
10.65
|
10.65
|
|
16 bulan
|
10.75
|
10.75
|
|
17 bulan
|
10.95
|
10.95
|
|
18 bulan
|
11.15
|
11.15
|
|
19 bulan
|
11.35
|
11.35
|
|
20 bulan
|
11.5
|
11.5
|
|
21 bulan
|
11.7
|
11.7
|
|
22 bulan
|
11.85
|
11.85
|
|
23 bulan
|
12.1
|
12.1
|
|
24 bulan
|
12.88
|
12.88
|
|
3 tahun
|
14.97
|
13.97
|
|
4 tahun
|
15.87-16.78
|
15.96
|
|
5 tahun
|
18.96
|
17.96
|
|
6 tahun
|
20.95
|
20.95
|
|
7 tahun
|
22.95
|
22.95
|
|
8 tahun
|
25.94
|
25.94
|
|
9 tahun
|
27.94
|
28.93
|
|
10 tahun
|
31.93
|
31.93
|
|
11 tahun
|
33.92
|
35.92
|
|
12-13 tahun
|
38.55-45.35
|
43.08-47.62
|
|
13-15 tahun
|
47.62-56.96
|
47.62-52.15
|
|
16-17 tahun
|
58.95-68.025
|
52.15-54.42
|
|
18-20 tahun
|
68.025-72.56
|
56.69-58.95
|
2. Pengukuran
tinggi badan
Pengukuran tinggi badan digunakan
untuk menilai status perbaikan gizi. Penilaian tinggi badan berdasarkan WHO
dengan standar baku NCHS yaitu menggunakan presentasi dari median sebagai lebih
dari satu atau sama dengan 90% dikatakan normal, sedangkan kurang dari 90%
dikatakan malnutrisi kronis. (Ketrampilan Dasar praktik Klinik untuk
Kebidanan;2008)
3. Penilaian
lingkar kepala dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Apabila
pertumbuhan otak kecil (mikrosefali), maka dapat mengidentifikasi kemungkinan
adanya retardasi mental. Sebaliknya apabila otaknya besar (volume kepala
meningkat), dapat mengindikasi penyumbatan pada aliran cairan serebrospinalis.
E.
Penilaian Perkembangan Bayi dan Anak Balita
Untuk menilai
perkembangan anak pertama yang dapat dilakukan adalah dengan wawancara tentang
faktor kemungkinan yang dapat menyebabkan gangguan dalam perkembangan. Kemudian
melakukan tes skrining perkembangan anak dapat menggunakan Denver Development
sreening test (DDST). DDST adalah salah
satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Penilaian DDST
ini meliputi empat faktor, diantaranya penilaian terhadap personal sosial,
motorik halus, bahasa, dan motorik kasar. Cara melakukan penilaian adalah
sebagai berikut:
(Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan;2008)
1. Persiapan
a. Lembar
formulir DDST II
b. Alat
bantu atau peraga, seperti benang wol merah; manik-manik; kubus warna kuning,
merah, kuning, hijau, dan, biru; permainan anak, seperti bola kecil dan bola
tenis; kertas; serta pensil
2. Prosedur
penilaian
a. Tentukan
umur anak pada saat pemeriksaan
b. Tarik
garis pada lembar DDST II sesuai dengan umur yang telah ditentukan.
c. Lakukan
pengukuran pada anak tiap komponenen dengan batas garis yang ada mulai dari
motorik kasar, bahasa, motorik halus, dan personal sosial.
d. Tentukan
hasil penilaian apakah normal, meragukan, dan abnormal.
1) Keterlambatan
abnormal bila terdapat 2 keterlambatan/ lebih pada 2 sektor, atau bila dalam 1
sektor di dapat 2 keterlambatan/ lebih ditambah 2 sektor atau lebih terdapat 1
keterlambatan
2) Meragukan
apabila 1 sektor terdapat 2 keterlambatan/ lebih, atau 1 sektor atau lebih
didapatkan 1 keterlamatan.
3) Dapat
juga dengan menentukan ada tidaknya keterlambatan pada masing-masing sektor
bila menilai tiap sektor, atau tidak menyimpulkan gangguan perkembangan
keseluruhan. (Soetijiningsih;1998)
DAFTAR PUSTAKA
Supartini yupi,2002,Buku Ajar Konsep
Dasar Keperawatan Anak,jakarta:EGC
Soetijiningsih,1995,Tumbuh Kembang
Anak,jakarta:EGC
Alimul, aziz,2008, Ilmu Kesehatan Anak
untuk Pendidikan Kebidanan,jakarta:Salemba
Hidayat, musrifatul, 2008, Ketrampilan
Dasar praktik Klinik untuk Kebidanan,jakarta;salemba medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar