Jumat, 09 November 2012

komposisi gizi dalam ASI




Komposisi Gizi Dalam ASI
A.    PENGERTIAN
ASI adalah makanan terbaik untuk bayiAir susu ibu khusus dibuat untuk bayi manusia. Kandungan gizi dari ASI sangat khusus dan sempurna serta sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi. ASI dibedakan dalam tiga stadium yaitu:
1.     Kolustrum 
Kolustrum adalah air susu yang pertama kali keluar. Kolustrum ini disekresi oleh kelenjar payudarapada hari pertama sampai hari ke empat pasca persalinanKolustrum merupakan cairan denganviskositas kental , lengket dan berwarna kekuningan. Kolustrum mengandung tinggi protein,mineral, garam, vitamin Anitrogensel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI matur. Selain itu, kolustrum masih mengandung rendah lemak dan laktosaProtein utama pada kolustrumadalah imunoglobulin (IgG, IgA dan IgM), yang digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus, jamur dan parasit.
Meskipun kolostrum yang keluar sedikit menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam.
Kolostrum juga merupakan pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari ususbayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bagi bayi makanan yang akan datang.

2.   ASI TransisiPeralihan
ASI 
peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10. Selama dua minggu, volume air susu bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya. Kadar imunoglobulin dan protein menurun, sedangkan lemak dan laktosa meningkat.
3.   ASI Matur
ASI matur disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya. ASI matur tampak berwarna putih.Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak menggumpal bila dipanaskan. Air susu yang mengalir pertama kali atau saat lima menit pertama disebut foremilkForemilk lebih encer. Foremilk mempunyai kandungan rendah lemak dan tinggi laktosa,  gula, protein,mineral dan air. Selanjutnya, air susu berubah menjadi hindmilkHindmilk kayakan lemak dan nutrisiHindmilkmembuat bayi akan lebih cepat kenyang. Dengan demikian, bayi akan membutuhkan keduanya, baik foremilk maupun hindmilk.
Dibawah ini bisa kita lihat perbedaan komposisi antara 
kolustrumASI transisi dan ASI matur.
Gambar. Perbedaan kolustrum, ASI transisi dan ASI matur




Gambar. Perbedaan kolustrumASI transisi dan ASI matur

Transisi
Energi (kgkal)
57,0
63,0
65,0
Laktosa (gr/100 ml)
6,5
6,7
7,0
Lemak (gr/100 ml)
2,9
3,6
3,8
Protein (gr/100 ml)
1,195
0,965
1,324
Mineral (gr/100 ml)
0,3
0,3
0,2
Ig A (mg/100 ml)
335,9
-
119,6
Ig G (mg/100 ml)
5,9
-
2,9
Ig M (mg/100 ml)
17,1
-
2,9
Lisosin (mg/100 ml)
14,2-16,4
-
24,3-27,5
420-520
-
250-270

Jadi, Rata-rata sampel air susu ibu yang dikumpulkan selama 24 jam mengandung :
Protein   
1.5 %
 Lemak
3.5 %
Karbohidrat
7.0 %
Garam Mineral
0.2 %
Air
87.8 %
 Vitamin A,B,C,D,E, dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit

ASI mudah dicerna , karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam  ASI tersebut. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi atau anak. Selain mengandung protein yang tinggi ASI memiliki perbandingan antara whei dan casein yang sesuai untuk bayi. Rasio whei dengan casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whei lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan whei:casein adalah 20 :80, sehingga tidak mudah diserap.
Menurut Buku Asuhan kebidanan Masa nifas, Yetti Anggraini, S.ST., S.KM, komposisi gizi ASI diantaranya :
1.     Protein dalam ASI
·       ASI mengandung alfa-laktalbumin baik untuk pencernaan bayi
·       ASI mengandung asam amino esensial taurin yang tinggi yang penting untuk pertumnuhan retina dan bilirubin
·       Asam amino sistin pertting untuk pertumbuhan otak
·       Tirosin dan fenilanin rendah baik untuk bayi premature
·       Laktoferin berfungsi untuk mengangkut zat besi
·       Lisozin merupakan antibody alami
2.     Karbohidrat dalam ASI
Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah laktosa yang akan di ubah  menjadi asam laktat, yang berfungsi:
·     Penghambat pertumbuhan bakteri
·     Memacu mikroorganisme untuk memproduksi asam organic dan mensisntesis vitamin
·     Memudahkan absorbsi  Ca, F, Mg
·       Selain laktosa juga terdapat laktosa glukosa, galaktosa, dan glukosamin. Galaktosaini penting unruk pertumbuhan otak dan medulla spinalis.lactobacilus bifidus yang sangat menguntungkan bayi
.
3.        Lemak dalam ASI
Keadaan lemak dalam ASI merupakan sumber kalori yng utama bagi bayi dan sumber vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E dan K) dan sumber asam lemak esensial. Selain jumlah nya yang mencukupi, jenis lemak yang ada di dalam ASI mengandung lemak kebutuhan sel jaringan otak yang sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk omega 3, omega 6, DHA, AA. Kolesterol merupakan bagian dari lemak yang penting yang meningkatkan pertumbuhan otak bayi.
4.        Mineral dalam ASI
·       ASI mengandung mineral yang lengkap
·       Garam organic yang terdapat dalam ASI terutama dalam kalsium, kalium, dan natrium dan asam klorida, dan fosfat.
·       Zat besi dalam kasium di dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil.


5.        Air dalamASI
Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. Air ini berguna untuk melarutkan zat-zat yang terdapat didalamnya. ASI merupakan sumber air yang secara metabolic adalah aman.
Air yang relative tinggi dalam ASI ini akan meradakan rangsangan haus dari bayi.

6.     Vitamin dalam ASI
Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin cukup untuk 6 bulan sehingga tidak perlu ditambah kecuali vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K.

7.        Taurin, DHA dan AA pada ASI
·       Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukan bahwa defisiensi taurinakan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata. Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids)  yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal
·       Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentu/disintesa dari substansi pembentuknya (precursor) yaitu masing-masing dari omega 3(asam linolenat) dan omega 6 (asam linoleat)

Upaya Memperbanyak ASI
Air susu ibu (ASI) adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi dan sesuai dengan kebutuhannya.
Meski demikian, tidak semua ibu mau menyusui bayinya karena berbagai alasan. Misalnya takut gemuk, sibuk,payudara kendor dan sebagainya. Di lain pihak, ada juga ibu yang ingin menyusui bayinya tetapi mengalami kendala. Biasanya ASI tidak mau keluar atau produksinya kurang lancar.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Produksi dan pengeluaran ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosinProlaktin mempengaruhi jumlah produksi ASI, sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASIProlaktin berkaitan dengan nutrisiibu, semakin asupan nutrisinya baik maka produksi yang dihasilkan juga banyak.
Namun demikian, untuk mengeluarkan ASI diperlukan hormon oksitosin yang kerjanya dipengaruhi oleh proses hisapan bayi. Semakin sering puting susu dihisap oleh bayi maka semakin banyak pulapengeluaran ASIHormon oksitosin sering disebut sebagai hormon kasih sayang. Sebab, kadarnya sangat dipengaruhi oleh suasana hati, rasa bahagia, rasa dicintai, rasa amanketenanganrelaks.




Hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI:
1.     Makanan.
Makanan yang dikonsumsi ibu menyusui sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Apabila makanan yang ibu makan cukup akan gizi dan pola makan yang teratur, maka produksi ASI akan berjalan dengan lancar. 
2.     Ketenangan jiwa dan pikiran.
Untuk memproduksi ASI yang baik, maka kondisi kejiwaan dan pikiran harus tenang. Keadaan psikologis ibu yang tertekan, sedih dan tegang akan menurunkan volume ASI.
Penggunaan alat kontrasepsi pada ibu menyusui, perlu diperhatikan agar tidak mengurangi produksi ASI. Contoh alat kontrasepsi yang bisa digunakan adalah kondom, IUD, pil khusus menyusui ataupun suntik hormonal 3 bulanan. 
4.     Perawatan payudara.
Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara mempengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.
5.     Anatomis payudara.
Perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara mempengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.

6.     Faktor fisiologi.
ASI terbentuk oleh karena pengaruh dari hormon prolaktin yang menentukan produksi dan mempertahankan sekresi air susu. 
7.     Pola istirahat.
Faktor istirahat mempengaruhi produksi dan pengeluaran ASI. Apabila kondisi ibu terlalu capek kurang istirahat maka ASI juga berkurang.

Semakin sering bayi menyusu pada payudara ibu, maka produksi dan pengeluaran ASI akan semakin banyak. Akan tetapi, frekuensi penyusuan pada bayi prematur dan cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa pada produksi ASI bayi prematur akan optimal dengan pemompaan ASI lebih dari 5 kali per hari selama bulan pertama setelah melahirkan. Pemompaan dilakukan karena bayi prematur belum dapat menyusu. Sedangkan pada bayi cukup bulan frekuensi penyusuan 10 ± 3 kali perhari selama 2 minggu pertama setelah melahirkan berhubungan dengan produksi ASI yang cukup. Sehingga direkomendasikan penyusuan paling sedikit 8 kali perhari pada periode awal setelah melahirkan. Frekuensi penyusuan ini berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormon dalam kelenjar payudara. 
9.     Faktor obat-obatan.
Bayi berat lahir rendah (BBLR) mempunyai kemampuan menghisap ASI yang lebih rendah dibanding bayi yang berat lahir normal (> 2500 gr). Kemampuan mengisap ASI yang lebih rendah ini meliputi frekuensi dan lama penyusuan yang lebih rendah dibanding bayi berat lahir normal yang akan mempengaruhi stimulasi hormon prolaktin dan oksitosin dalam memproduksi ASI.
11.  Umur kehamilan saat melahirkan.
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi poduksi ASI. Hal ini disebabkan bayi yang lahir prematur (umur kehamilan kurang dari 34 minggu) sangat lemah dan tidak mampu menghisap secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah daripada bayi yang lahir cukup bulan. Lemahnya kemampuan menghisap pada bayi prematur dapat disebabkan berat badan yang rendah dan belum sempurnanya fungsi organ.
12.  Konsumsi rokok dan alkohol.
Merokok dapat mengurangi volume ASI karena akan mengganggu hormon prolaktin dan oksitosin untuk produksi ASI. Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin dimana adrenalin akan menghambat pelepasan oksitosin.
Meskipun minuman alkohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu merasa lebih rileks sehingga membantu proses pengeluaran ASI namun disisi lain etanol dapat menghambat produksi oksitosin.

Dibawah ini adalah upaya memperbanyak ASI :
1. Untuk bayi
·       Menyusui bayi setiap 2 jam, siang dan  malam dengan lama menyusui antara 10-15 menit di setiap payudara
·          Bangunkan bayi, lepas baju yang menyebabkan rasa gerah
·          Pastika bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik dan dengan suara menelan yang aktif
·          Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap kali menyusui
2. untuk ibu
·                 Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum
·                 Makan makanan yang bergizi
·                 Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya dan mengoreksi setiap kali terdapat masalah pada posisi penempelan
·                 Susukan bayinya sesering mungkin














DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 27-29)
futabashou534.multiply.com/journal/item/34/Memperlancar_ASI. 2007
Memperlancar ASI. Diunduh 26 September 2009 – 07:20 PM
library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin.pdf Siregar, A. 
Faktor-Faktor yang MempengaruhiPemberian ASI oleh Ibu. FKM USU. Diunduh 31 Oktober 2009. 06:11 PM.
damandiri.or.id/file/evawanyaritonangipbbab2.pdf Peran ASI bagi 
Bayi
Produksi ASI dan Faktor yang Mempengaruhinya. Diunduh 2 November 2009 – 08:09 PM
http://ayurai.wordpress.com/2009/06/17/asi-menurut-stadium-laktasi/ Ayurai, 2009. ASI Menurut Stadium Laktasi. Diunduh 23 September 2009, pukul 12:55 WIB.
http://babies.sutterhealth.org/breastfeeding/bf_production.html Breast Milk Production Diunduh 23 September 2009, pukul 12:44 WIB.
http://www.everything.com/article.aspx?requested_url=breastmilk-composition Breastmilk Composition. Diunduh 23 September 2009, pukul 12:53 WIB.
http://www.medela.com/ISBD/breastfeeding/knowhow/composition.php Breastmilk Composition. Diunduh 23 September 2009, pukul 12:40 WIB.
Saleha, 2009. Asuhan 
Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. (hlm: 18-21).
Roesli, U. 2008. 
Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: Pustaka Bunda. (hlm: 43).
Suherni, 2007. Perawatan Masa 
Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 26-33).
www.lusa.web.id Lusa, 2009. 
Gizi Seimbang Bagi Bayi. Diunduh 24 September 2009, pukul 10:55 WIB.